Masyarakat Desa Sekayan Kecamatan Kemuning kabupaten Indragiri hilir di hebohkan dangan banyak ikan yang mati di aliran sungai keritang yang berada di wilayah Desa Sekayan pada Rabu, (25/10/23) adapun penyebab nya belum diketahui pasti, namun masyarakat kuat menduga hal ini disebabkan adanya aliran limbah dari salah satu pabrik pengolahan kelapa sawit yang berada di hulu sungai yaitu di Desa Keritang.
Hal serupa juga terjadi di hulu sungai yaitu tepatnya di Dusun Tua Desa Keritang, sebagaimana telah beredarnya Vidio yang telah di unggah oleh salah satu akun facebook yang memperlihatkan banyaknya ikan-ikan yang mati di aliran sungai keritang dan dalam unggahan vidio tersebut mengatakan kalau penyebabnya adalah limbah dari salah satu pabrik pengolahan kelapa sawit yang berada di Desa Keritang.
Dengan adanya kejadian tersebut, sejumlah warga mendatangi kantor Kepala Desa Sekayan untuk melaporkan kejadian tersebut dan meminta tanggapan dari Kepala Desa pada Kamis(26/10/23). Berdasarkan pengaduan dan laporan warga , Kepala Desa Sekayan JUMADI didampingi ketua BPD dan juga perwakilan dari beberapa masyarakat langsung menemui Camat kemuning H.Marzuki,SE.MP dan atas saran dari unsur forkopimcam agar pemerintahan desa membuat surat tertulis yang ditujukan ke Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan (DLHK) Kabupaten Inhil dengan tembusan Polres Inhil, Camat Kemuning dan Polsek Kemuning.
Selaku Kepala Dinas DLHK Kabupaten Inhil Azwir Zarmi angsung respon dan gerak cepat dengan menurunkan Tim investigasi yang berjumlah 4 (empat) orang untuk mencari bukti-bukti dengan mengambi sampel air pada Jum'at (27/10/23).
Kepala Desa Sekayan meminta kepada Kepala Dinas DLHK melalui ketua Tim investigasi, untuk segera menindak lanjuti hal ini dan meminta apapun hasil dari uji labor nantinya agar segera menyampaikan kepada masyarakat secara terbuka sebab yang dikhawatirkan atas hal ini akan berdampak pada tatanan kehidupan sosial masyarakat.
Adapun Kepala Dinas DLHK kabupaten inhil melalui sambungan telepon seluler menyampaikan agar masyarakat untuk bersabar menunggu hasil uji labor sampel air yang akan dikirim ke Pekanbaru, karna prosesnya juga memakan waktu beberapa minggu. Hal ini disebabkan di kabupaten belum memiliki peralatan uji labor sampel air.